“Banua Mamase” bagian 1
Untuk melayani pasien yang sudah banyak di Mamasa, Ds. A Bikker memintah pertolongan permerintah untuk membangun sebuah
rumah sakit di Mamasa. Sebanyak £ 2.000 dijanjikan oleh SIMAVI untuk bantuan
tersebut selam tiga tahun.
Informasi ini sampai di Zending Deputaten, akhirnya
mereka membuat suatu aksi mengumpulkan uang untuk pembangunan rumah sakit
tersebut. Hasilnya £ 10.000,
kemudian dimulailah pembangunan rumah sakit tersebut pada bulan oktober
1939.
Het (nieuwe) zendingshospitaal te Mamasa, Toraja, Sulawesi. Gebouwd met steun van de Mandarse Landschapskas, door de Christelijke Gereformeerde Zending. |
Pada tanggal 31 oktober 1939 rumah sakit dibuka dengan
20 tempat tidur, nama rumah sakit tersebut: “BANUA MAMASE” yang artinya “Rumah
Pengasih”.
dr. B.P Rotty
bekerja sebagai dokter tetap di Mamasa dalam dinas zending deputaten. Ia tamat
STOVIA di Jakarta dan telah bekerja selama 28 tahun di pelbagai tempat di
Indonesia. dr. B.P
Rotty meninggal dunia di Mamasa tanggal 23 februari 1942 dan dikuburkan di
halaman Gereja Mamasa Kota.
Dengan demikian rumah sakit Zending yang ada di Mamasa
pada waktu itu tidak punya tenaga dokter lagi. Untuk mencari seorang tenaga
dokter pada waktu itu, dirasakan terlalu sulit. Sehingga Zending hanya menunggu
kapan ada tenaga yang mungkin yang bias ditempatkan di Mamasa.
Kosongnya pengisi tenaga dokter ini berlanjut sampai
beberapa tahun, sehingga dirasakan kembali bahwa masalah kesehatan warga gereja
semakin mendesak untuk mendapat seorang dokter yang biasa melayani pasien dari
beberapa kampung yang sangat mebutuhkan dokter.
Komentar
Posting Komentar