Jenis-jenis pedang (La'bo) di Mamasa
Pedang dalam bahasa
Mamasa disebut La'bo'
Tidak banyak yang tahu tentang keberadaan pedang-pedang ini. Tidak ada lagi yang
membuatnya, tentu karena fungsinya yang sudah tidak relevan dengan jaman
sekarang. Kalau pun masih ada, mungkin disimpan oleh pemiliknya sebagai benda
pusaka atau kemungkinan yang lain sudah berada di pasar gelap.
Seperti jenis Penai misalnya, dalam sebuah situs jual beli senjata-senjata antik, semuanya habis terjual.
Menurut cerita, padang
jaman dulu pedang sangat disakralkan. Beberapa pedang digunakan hanya untuk
berperang. Ketika pedang dicabut dari sarung tidak boleh setengah2,itu
merupakan sebuah pantangan, dan ketika tercabut sebuah pemali jika tidak
memakan korban. Apabilah setelah mencabut tidak ada korban, biasanya sang pemilik
melukai dirinya sendiri sebagai tumbal. Jadi orang Mamasa tidak boleh sembarang
mencabut pedang. Musuh yang mati akan diambil kepalanya dan dibawa ke
perkampungan sambil menari tarian Bulu londong. Tarian Bulu Londong yang asli
katanya begitu.(maaf kalau salah, mohon diluruskan sola)
Setiap pedang mengambil korban jiwa, pada sisi bilah pedang akan diberi tanda garis. Jadi semakin banyak garis, bertanda semakin banyak korbannya. Ada juga pedang yang berfungsi ganda, disebut dua lalan. Fungsinya untuk perang dan untuk pemotongan kerbau.
Berikut jenis-jenis
pedang Mamasa :
Deskripsi
Komentar
Posting Komentar