Sejarah Singkat Pendidikan di Mamasa
Menjelang tahun ke-6 setelah masuknya Belanda di Mamasa, tanggal
03 Januari 1913 di buka “VOLKSCHOOL”, yaitu sekolah pertama yang didirikan di
Mamasa , dengan ini masyarakat Mamasa bisa sekolah.
Kepala sekolah yang pertama yaitu guru D. Raranta dari
Manado dan Guru C. Picauly dari Ambon yang merupakan perintis pendidikan di
Mamasa pada saat itu.Keduanya berpendidikan STOVIL. Guru-guru lain tidak
berpendidikan cukup. Malah di antara mereka ada yang diberhentikan karena
kelakuannya yang kurang berkenan di hati masyarakat.
Tanggal 21 januari 1928, di wilayah Mamasa sudah terdapat hampir
30 sekolah yang di asuh oleh sekitar 80 orang guru, terdiri dari 40 guru
asal Manado dan 40 guru asal Ambon. Di antara mereka nampaknya terjadi suatu perselisihan
dalam masyarakat. Ada kabar tentang mereka kurang baik, dan adanya perbedaan
pendapat antara guru-guru.
Pada tahun 1929 dibuka kursus untuk “VOLKONDERWIJZER”. Ini
membuka jalan bagi anak-anak Mamasa untuk ikut berpendidikan guru sekolah
rakyat sekaligus sebagai pekabar injil di kampong-kampung dan di antara
keluarga sendiri.
Beberapa
guru yang bertugas pada waktu itu :
1. Latuihamallo
2. Sakuleka
3. Kauntar
4. Saroinsong
5. Levinus
6. Alexander
Soselisa
7. Tetelepta
8. Pattikayatu
9. Manusama
10. Th. Marwa
11. Litamahuputtia
12. Siahaya
13. Taehutu
14. Raranta
15. Pattiasinah
16. Piris
17. Dll
Pada tahun 1936 dibuka H.I.S di Mamasa, dimana anak-anak Kepala
Distrik, kepala Kampung, kepala Adat dan anak guru bisa belajar bahasa Belanda,
dan saat itulah orang Mamasa mulai belajar bahasa Belanda.
Demikian sejarah singkat pendidikan di Mamasa. Banggahlah
sebagai masyarakat Mamasa karena kita telah lama mengenal pendidikan, mengenal
peradaban….. ya telah lama kita beradab….
Sumber :
buletin
tunggal GTM 1986,
ketua
Seksi publikasi dan dokumentasi : Arianus mandadung
Komentar
Posting Komentar